seorang pengelana penyebar agama
Islam yang memiliki kesaktian yang bernama KI MOKO dengan nama aslinya R.
WIGNYO KENONGO.
Di tengah-tengah hutan yang tandus dimana dia bertempat
tinggal, KI MOKO yang pekerjaannya sehari-hari mencari ikan di laut, berhasil
menciptakan sumber-sumber kebutuhan hidup yang diupayakan guna memenuhi
kebutuhan yang mendesak yaitu pada saat ia harus menyambut atau menjamu tamu
dari kerajaan dalam rangka perayaan pernikahan dirinya dengan putri raja.
Kisah ini bermula ketika KI MOKO mendengar berita bahwa Raja
Kerajaan Palembang sedang dirundung kesedihan karena seorang putrinya tengah
menderita sakit yang tak kunjung sembuh, meski telah banyak tabib yang
mengobatinya.
Pada kesempatan itu KI MOKO terpanggil untuk mencoba
membantu mengobati penderitaan putri raja KI MOKO mempersembahkan sesuatu
kepada Sang raja berupa tabung-tabung bambu yang penuh berbagai mata ikan dan
dikirimkan melalui utusan, menerima persembahan dari KI MOKO Raja sangat
terkejut karena barang yang semula dianggap kurang berharga menjelma menjadi
barang berharga berupa Permata Intan dan Berlian. Sang raja sangat terkeut dan
gembira begitu pula Sang Putri yang pada akhinya membuat ia sembuh dari
sakitnya.
Melihat kejadian ini Sang Raja merasa berhutang budi kepada
KI MOKO dan sesuai janjinya Sang Raja menganugerahkan hadiah berupa sebuah peti
kepada KI MOKO dan dikirim melalui utusan, setelah peti tersebut sampai ke
tangan KI MOKO dan dibukanya ternyata dari dalamnya terjelma seorang Putri yang
amat cantik jelita, itulah SITI SUMENTEN Putri Raja yang sengaja dianugerahkan
kepada KI MOKO untuk dijadikan istri, menghadapi kenyataan ini KI MOKO sangat
masqul dan gembira hatinya. Namun kegembiraan itu sejenak berubah menjadi rasa
risau karena kebersamaan dengan itu pula tersirat suatu berita bahwa tak lama
lagi rombongan dari Kerajaan akan segera datang ke tempat kediaman KI MOKO
untuk melangsungkan perayaan pernikahan. Kerisauan KI MOKO disebabkan karena
tempat kediaman serta segala kebutuhan perayaan sangat tidak memungkinkan.
Namun kerisauan tersebut akhirnya sirna setelah KI MOKO memusatkan batin
melalui semedinya untuk memohon pertolongan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Dengan menancapkan tongkat saktinya berdirilah bangunan
istana yang sangat megah ( bangunan tersebut sirna setelah kegiatan perayaan
selesai ).
Demikian
pula untuk memenuhi kebutuhan yang lain seperti kebutuhan sumber air dan
seterusnya dengan cara yang sama KI MOKO menancapkan tongkatnya pada tanah.
Pada saat itulah tercipta sumber air yang akhirnya menjadi sebuah telaga serta
pancaran kobaran api yang senantiasa menyala dan akan berguna untuk kebutuhan
manusia.
0 komentar:
Posting Komentar